Rabu, 26 November 2008

Be a Reseller - Mba Fat / NCC

Pagi ini seperti biasa datang ke kantor masih jam 7.30AM , sampe meja .. tarik nafas sebentar .. berdoa deh ” karena sudah sampai dengan selamat di kantor, secara kalo pagi hubby tercinta setir mobilnya luar biasa deh perjuangannya ... tau sendiri deh yg namanya jalan toll nggak beneran TOLLLLLLLLLLL ... kita ikutin jalur yg benar orang lain belum tentu .. jadi bener2 harus super extra hati2 ... dan sptnya dengan perjalanan yg seperti itu emang harus bersyukur dulu atas keselamatan yg Allah berikan .. alhamdulillah terima kasih ya Allah atas keselamatan, kemudahan dan jadikan hari ini hari yg penuh keberkahan, kebaikkan bagi aku & keluargaku .. amiiin.

Setelah itu biasanya langsung bikin hot cappucino mumpung jam segini pantry biasanya blom rame,stelah itu duduk manis deh depan PC , kebiasaan jelek bukan langsung buka email kantor ,malah baca personal email dulu dari yahoo, sambil nyeruput hot cappucino dan sekali-sekali gigit roti bawaan dari rumah.... hmmm nikmat-Mu mana lagi yg aku ingkari ya Allah .

Anyway biasanya sih email2 di yahoo standard deh .,,, krn ikutan millist kuliner jadi isinya hanya sharing resep & laporan2 gagal /sukses membuat kue, biasanya sih langsung delete aja..krn bakalan full inboxnya.. :) maaf ya .

Tapi pagi ini ada email yg menarik untuk di baca dari mbak Fatmah – NCC ,karena salah satu member NCC bertanya ke millist NCC , apakah reseller itu merugikan atau menguntungkan kitakah sbg bakul kue yg kepengen brandnya di kenal ??? ... balasan email dr mb Fat, setelah membacanya wah ternyata membuka wawasan banged khususnya yg mau jadi bakul kue apalagi yg amatiran model aku ini (ngak malu nih ngaku2 bakul kue ^_^ )

Setelah selesai baca bagi aku sih bagus banged , dan bijak cara penyampaiannya, bagi yg blom baca nih aku share & untuk mba Fat terima kasih untuk segala ilmunya .. Allah saja yg membalasnya .. amiiin ^_^

Email mba Fat di millist NCC :RESELLER

Dear Renny, Dian, dan all NCCers,

Suatu pagi beberapa tahun yang lalu, saya juga punya kegelisahan yang sama. Apa pasal? Sudah lebih dari sebulan cake tape keju saya laku keras dijual oleh teman lain dengan harga lebih dari dua kali lipat harga saya. Teman saya itu selalu memesan tanpa label. Pokoke nggak boleh ada identitas Natural, malah kadang dia ganti kemasannya dengan kemasan model lain.

Menyusul seorang wartawan teman suami juga menawarkan jasa yang sama. Saya gelisah dan bertanya dalam hati, ”koq enak ya, saya yang capek, mereka yang untung?” begitulah pikiran negative yang ada dalam benak saya. Sampai akhirnya, saya minta “kuliah” pagi pada salah seorang manager di kantor yang memang ahli marketing. Saya ceritakan semua masalah ini, dan minta pendapatnya secara marketing management.

“oke, kamu jual harga berapa?”

“sepuluh ribu”

“dia jual berapa?”

“dua puluh lima ribu”

“kamu untung apa tidak?”

“saya untung”

“lalu apa urusan kamu sama harga dia? Bukankah kamu sudah untung sesuai hitungan kamu?”

Sejak saat itu saya belajar yang namanya Fokus Pada Bisnis Sendiri !. saya menjadi tenang dan tidak mau pusing berapapun orang lain akan menjual hasil product kue saya. Focus yang saya lakukan adalah menjual hasil karya saya. Bahwa ada orang lain yang berhasil menjual product saya dengan harga lebih baik, itu adalah prestasi dia. Bukan urusan saya. Kalau dia sukses adalah hasil jerih payah dia.

Kalau saya mau mencapai harga jual seperti dia juga, ya saya harus bekerja keras mencari ceruk pasar khusus yang mau membeli dengan harga seperti itu. Bukan salah teman saya yang berhasil mendapatkan harga jual lebih baik.

Fokus pada bisnis sendiri ini sangat penting untuk kemajuan usaha kita. Selalu merasa beruntunglah kita bila orang lain mau menjual ulang product kita. Bahwa kita ingin membangun merk dagang kita, itu salah satu pilihan. Akan tetapi bila ingin usaha anda berkembang dengan baik, janganlah pernah berfikir untuk bekerja sendiri. Bila ingin jaringan pemasaran lebih luas, kita pasti butuh orang lain. Nah, bila ingin memaksa orang lain menggunakan merk dagang kita, beri keuntungan khusus padanya, ini salah satu cara. Tapi bila anda ingin bertahan mendapat uang utuh dengan harga jual yang anda patok, jangan mimpi mengatur orang lain tetap menggunakan merk dagang anda.

Dalam rangka mengembangkan usaha, saya memilih untuk mengikuti apa yang pelanggan saya mau. Bahkan bila mereka mengirim kemasan khusus dengan merk dagang mereka-pun, buat saya nggak masalah, saya layani juga. Saya akan Bantu dengan senang hati. Paling penting saya tetap focus bahwa “jualan saya laku”. Merk dagang tidak penting, yang perlu saya jaga adalah kwalitas product supaya mereka yang me-reseller product saya tidak mendapatkan kesulitan dikemudian hari.

Merk dagang digunakan untuk mendapatkan identitas, supaya laku dan pelanggan dapat dengan mudah menghubungi kita. Nah, kali ini sudah ada pelanggan yang menghubungi kita dengan mudah, jualan kitapun laku. Apalagi makna merk dagang bila pelanggan menghendaki lain. Paradigma yang saya tanamkan dalam pikiran saya adalah, mereka sedang “membeli” product saya. Saya buang pikiran bahwa mereka “sedang ambil untung dari saya”. Justru sebaliknya, saya ingin mereka “untung” berurusan dengan saya. Karena bila mereka untung, sejatinya sayapun ikut beruntung.

Kembali focus pada bisnis sendiri. ketika anda merasa belum mampu membayar orang lain menjadi tenaga marketing, maka biarkan teman-teman anda “menggaji” diri mereka sendiri. Ingat, saat ini banyak sekali pengusaha Event Organizer. Mereka mengelola banyak acara yang juga membutuhkan banyak mitra dagang seperti kita-kita. Bila kita menutup diri dengan memaksa para EO tetap memasang label dagang kita, sementara mereka justru akan memasang label merk dagang mereka sendiri meski kita produsennya, akankah kalian menolak??? Bila jawabannya iya !, saya yakin, bisnis Anda tidak akan berkembang baik seperti berkembangnya bunga flamboyant belakangan hari ini disepanjang sungai Manggarai.

Apalah artinya sebuah merk dagang, bila itu hanya berupa gambar tempel yang akan teronggok dilaci meja tanpa menghasilkan apa-apa.

Lalu sayapun teringat, suatu kali saya berhasil menjual sapi dengan harga lebih baik darpada teman pemilik sapi itu. Dia komplain, dan bilang “Fat, gw aja nggak ambil untung sebanyak itu?”, saya bilang “lalu masalah apa?”. Bukankah dia ingin sapinya cepat laku?! Ada apa rupanya kalau saya mendapatkan untung. Ini bisnis Bung !.(fb)

Point yg bisa di ambil " REJEKI ITU UDAH DI ATUR ALLAH, TAPI BAGAIMANA ,BERAPA & JALANNYA AJA YG BERBEDA BAGI MASING- MASING ORANG ... SO TETAP SEMANGAT & BERSYUKUR ATAS REJEKI YG KITA DAPATKAN ! :)

Note : ilustrasi gambar dari google

Tidak ada komentar: